Sudah jelaslah bahwa semua itu seringkali Kita alami dalam kehidupan ini, dan menjadi masalah besar yang selalu mengganggu fikiran dan kehidupan Kita.
Siapa yang sengsara, yang tidak bahagia, maka dia merindukan kebahagiaan, dia mengejar kebahagiaan. Setelah dia merasa mendapatkan kebahagiaan, maka kebahagiaan yang didapatkannya itu hanyalah kebahagiaan palsu hasil khayalan pikirannya belaka, tidak akan kekal. Orang bahagia tidak akan merasakan kebahagiaannya sudah menjadi satu. Kalau terpisah, berarti tidak bahagia, dan kebahagiaan hanya menjadi renungan saja!
Pikiran merupakan kertas putih bersih dan kalau sudah terlalu penuh dengan coretan-coretan beraneka warna, tidaklah mudah untuk membersihkannya, walaupun bukan tidak mungkin. Dan selama kertas itu tidak kembali putih bersih dan kosong seperti semula, maka selalu akan menjadi kabur oleh bekas-bekas goresan, bahkan akan diselundupi goresan-goresan baru. kehidupan anak-anak yang masih bersih dan suci, bagaikan kertas putih belum ternoda oleh goresan-goresan kotor!
Percaya atau tidak percaya hanyalah merupakan ilusi. Kalau kita ingin mengerti, kita harus melakukan penyelidikan dengan penuh perhatian dan kesungguhan. Setelah kita mengerti, tidak ada lagi persoalan percaya atau tidak. Setelah kita melihat bahwa matahari terbit dari timur, tidak ada lagi persoalan percaya atau tidak, bukan? Setelah kita merasakan sendiri bahwa jantung kita berdenyut, tidak ada persoalan lagi apakah kita percaya atau tidak akan hal itu. Percaya atau tidak hanya timbul kalau kita belum mengerti.
Kebenaran bukanlah kebenaran kalau dinyatakan oleh mulut dan pikiran! Kebahagiaan bukanlah kebahagiaan kalau dinyatakan oleh pikiran. Ilusi bukanlah ilusi kalau dinyatakan oleh pikiran. Semua adalah khayalan pikiran karena pelajaran-pelajaran yang pernah didengar atau dilihatnya meniru-niru dan mengulang-ulang barang lama yang usang!
Derita, sengsara, kesedihan, kebencian, sakit hati dan dendam itu hanyalah buatan pikiran manusia saja, jadi palsu karena dia ada oleh pikiran yang mengada-ada! Sudah jelas diterangkan bahwa sebetulnya tidak ada apa-apa! Yang ada, yang dirasakan itu bukan!, karena diadakan oleh pikiran manusia. Karena fikiran mengingat apa yang pernah terjadi, hingga timbul berbagai perasaan yang mengganggu karena teringat akan hal itu. Sesungguhnya semua itu khayalan fikiran saja.
Bilamana Kita bisa membebaskan diri dari berbagai fikiran yang merusak itu maka kehidupan akan menjadi lebih indah dan bermakna.